Pesimisme VS Motivasi

5/24/2009 03:16:00 PM Posted In Edit This 1 Comment »



Pertama-tama kita melihat definisi dari kata "pesimisme" agar kita mendapatkan gambaran yg jelas tentang apa yg dimaksud dengan pesimisme.Menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary,pessimisme adalah "kecenderungan(tendency) untuk menjadi sedih dan khawatir serta percaya bahwa hal yg paling buruk akan terjadi".Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,ada tiga kata yg berasal dari pesimisme yg menarik untuk disimak.Ketiga kata tersebut adalah pesimis,pesimisme,dan pesimistis.

Pesimis -menurut Kamus tersebut- adalah "orang yg bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik(khawatir kalah,rugi,celaka,dsb) , orang yg mudah putus asa(tipis harapan)".Di pihak kedua kata pesimisme diartikan sebagai "paham yg beranggapan atau memandang segala sesuatu dari sudut buruknya saja".Sedangkan "bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik atau mudah putus harapan, bersikap tidak mengandung harapan baik(sikap ragu akan kemampuan atau keberhasilan suatu usaha)"adalah arti yg diberikan terhadap kata pesimistik.

Kita pazti selalu berharap bahwa segalanya,terutama hal2 yg menyenangkan selalu kekal,kita menjadi menderita ketika apa yg kita harapkan selalu kekal mengalami perubahan.Motivasi sekalipun tidak akan selalu kekal,tetap,dan terus menerus seperti semula.Ada kalanya motivasi yg kita miliki akan mengalami masa2 kritis di mana motivasi seakan-akan hilang sama sekali.Dalam kondisi seperti ini,kita harus segera membangun motivasi itu kembali agar kehancuran ke arah yg lebih parah tidak terjadi.

Akibat dari suatu perbuatan juga tidak kekal atau dengan kata lain dapat diubah.Suatu perbuatan -buruk atau baik- tidak akan memberikan hasil yg maksimal jika kita melakukan tindakan yg kontras dengan perbuatan tersebut.Oleh sebab itu,sudah selayaknya kita tidak pessimis menghadapi hidup ini. Yg terpenting adalah melakukan dan melakukan lebih banyak kebaikan agar setidak-tidaknya kejahatan yg pernah kita lakukan tidak memberikan akibat yg maksimal.


Di kalangan para psikolog sendiri,masih ada kesimpangsiuran dalam mengartikan kata motivasi.Akan tetapi,mereka sepakat bahwa ada tiga hal yang membuat seseorang termotivasi untuk melakukan sesuatu.
Ketiga hal tersebut adalah :


1. kondisi yang memotivasi tindakan,
2. tindakan yang dimotivasi oleh kondisi tersebut,dan

3. tujuan akhir dari tindakan tersebut.

Tiga hal ini sering kali disebut sebagai "sirkulasi bertingkat". Orang yg haus(kondisi)sebagai contohnya akan berusaha untuk mencari air(tindakan),hilangnya rasa dahaga adalah tujuan akhir dari pencarian air dan minum(tujuan).Pengulangan tindakan akan dilakukan jika rasa haus itu muncul dan akan terus-menerus demikian.


Kesimpulan :

Pada dasarnya setiap makhluk ingin mendapatkan kebahagiaan.Motivasi utama dari semua tindakan adalah untuk mendapatkan kebahagiaan.Orang menyiksa diri,melakukan kejahatan,dan berbagai tindakan yg serupa lainnya juga untuk mencari kebahagiaan meskipun kebahagiaan itu adalah kebahagiaan yang sementara.Oleh karena itu,memiliki motivasi yg benar sangat dibutuhkan demi tercapainya kebahagiaan yg lebih tinggi baik kebahagiaan surgawi maupun kebahagiaan luhur. Mereka yg telah merealisasi kebebasan tertinggi juga masih memiliki motivasi. Karenanya,kita sebagai orang yg belum mencapai kondisi semacam itu juga sudah sewajarnya memiliki motivasi yg tinggi dalam menghadapi hidup ini,sebab kita adalah orang-orang yg masih berjuang bukan orang yg telah bebas dari perjuangan.

"Nikmatilah hidup,,, Karena semua yg terjadi berasal dari diri kita sendiri..."

;)

1 komentar:

dEE_26 mengatakan...

Hasta la victoria siempre!!