Selembar Cek

12/16/2009 01:17:00 PM Posted In Edit This 5 Comments »



Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yg sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yg lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yaitu mengikuti perkembangan produk otomotif.

Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira2 mobil apa yg sesuai budget yg akan dibeli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh2 akan membeli mobil impian mereka.

Menjelang hari wisuda, diam2 si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudah2an ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.

Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yg segera dibukanya dengan harap2 cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci dibingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya.

Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit2an, tidak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan untuk putranya.

Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang2, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yg tergeletak berdebu di pojok almari. Dia teringat itu hadiah dari ayah yg terabaikan saat wisuda. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya.

Saat membaca, tiba2 sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yg diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya.

Sambil berlinang air mata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yg akan dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yg tidak menghargai hadiahmu… Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima... Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisi-NYA, amien...".



Pesan :

Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing2. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yg belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan pemberian dan perhatian dari orang tua.

Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan qta manja hingga selalu menuntut permintaan.

Yuk qta belajar menjadi anak yg pandai menghargai setiap pemberian dan perhatian orang tua....
:)





Sumber : andriewongso.com

5 komentar:

ina mengatakan...

Yuk qta belajar menjadi anak yg pandai menghargai setiap pemberian dan perhatian orang tua....

yukk kag,...!!! mksih motivasinya...

Christoni mengatakan...

Terharu sekali membacanya.. Membayangkan jika anak itu adalah saya. Pasti saya merasa orang paling berdosa di bumi ini..

harto mengatakan...

Satu tahun sudah berlalu dan entah berapa banyak dosa yang aku tumpuk atau entah berapa banyak pahala yang aku dapat.. tak bisa kuhitung-hitung karena hanya sang Khalik yang mengetahuinya, hanya ada satu do’a yang aku selalu panjatkan padaNya, “Ya Rabb, berilah hamba kesempatan dan bimbinganMu untuk bisa menjalani tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan berilah hamba tambahan usia yang barokah.. amien”

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1431 H

heru mengatakan...

kisah yang menarik dan menyentuh hati, memang benar kita harus menghargai perhatian dan pemberian dari orang tua, karna barang yang sangat berharga adalah kasih sayang, perhatian dan doa restu dari orang tua.

ipin mengatakan...

kisah yang menarik sekali terharu daku dibuatnya ...hikss..