"Pesona Gunung Rinjani Di Pulau Lombok"

12/30/2008 01:06:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »



Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726mdpl, terletak pulau lombok disebelah timur pulau Bali. Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi ke dua di Indonesia di luar pegunungan Irian Jaya dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, dengan luas sekitar 40.000 hektar serta gunung berapi tertinggi di Indonesia yang sering di kunjungi oleh para pendaki di Indonesia maupun mancanegara. Dikelilingi oleh hutan dan semak belukar seluas 76.000 hektar merupakan pemandangan yang asri bagi Gunung Rinjani.



Gunung Rinjani memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 km, terdapat danau kawah yang disebut danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 230m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Danau Segara Anak ini banyak terdapat ikan mas dan mujair, sehingga sering digunakan para pendaki untuk memancing. Dengan warna airnya yang membiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena itulah disebut “Segara Anak�. Pemandangan di pagi hari ketika matahari terbit merupakan bagaian dari "surga" pemandangan Gunung Rinjani yang amat mengesankan. Biasanya di sekitaran danau digunakan oleh para pendaki untuk melepas lelah bahkan sampai berhari-hari.

Menurut masyarakat setempat danau "Segara Anak" memiliki misteri serta kekuatan gaib. Keyakinan masyarakat apabila Danau Segara Anak terlihat luas menandakan bahwa umur orang orang yang melihat itu masih panjang. Sebaliknya jika tampak sempit maka menandakan umur si penglihat pendek, untuk itu harus melakukan bersih diri artinya harus berjiwa tenang, bangkitkan semangat hidup, pandang kembali danau sepuas-puasnya. Biasanya pada setiap tahun masyarakat setempat mengadakan upacara adat. Sampai saat ini puncak Gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar. Pada saat-saat tertentu dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya adalah golongan jin yang baik-bauk. Menurut kisah masyarakat Lombok Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tidak diijinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihannya, maka ia pun menghilang di sebuah mata air yang bernama Mandala, dan akhirnya dia menjadi penguasa dunia gaib.

Gunung Rinjani memiliki berbagai ekosistem yang masih terjaga secara alami. Hutan cemara, acasia, padang rumput bahkan edelweiss merupakan pemandangan yang dominan di perjalanan saat menuju puncak Gunung Rinjani. Selain memiliki berbagai jenis burung, juga terdapat binatang jenis lain seperti harimau, monyet, rusa, bahkan landak yang menjadi penghuni Gunung Rinjani ini

Read More Gan...

"Keindahan Di Pantai Senggigi Lombok"

12/30/2008 12:52:00 PM Posted In Edit This 1 Comment »




Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok.

Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Read More Gan...

"PESONA CANDI Di TENGAH MISTERI DIENG PLATEAU"

12/30/2008 12:30:00 PM Posted In Edit This 1 Comment »




Ketinggian 2.075 meter di atas permukaan laut menyembunyikan sebuah dunia lain di balik kabut. Dunia di mana pelukan alam sangat
terasa. Dunia yang menjadi tempat pertemuan antara manusia dengan dewa-dewa yang dipujanya. Tempat itu bernama Dieng. Berasal dari kata dihyangyang berarti tempat arwah leluhur atau para dewa.


Empat gugusan candi masih berdiri anggun di dataran tinggi ini melewati putaran waktu ratusan tahun. Hanya itu yang berhasil selamat dari seleksi alam, yaitu dari gejolak alam pegunungan berapi di bawahnya, penduduk sekitar yang kurang memahami nilai historis, serta jarahan pencuri.

Saat ini, sebagian candi di empat gugusan candi itu hanya meninggalkan reruntuhan, bahkan hilang. Yang tersisa, gugusan Candi Arjuna yang terdiri dari Candi Arjuna, Semar, Srikandi, Puntadewa, dan Sembadra. Sementara itu, gugusan candi lain menyisakan masing-masing satu candi, yaitu Candi Gatotkaca, Dwarawati, dan Bima.

Tak mudah mengungkap kisah di balik candi-candi yang bertebaran di dataran tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah, ini. Sedikitnya 13 prasasti ditemukan di kompleks ini, tetapi tidak menjelaskan pendirian candi. Sebagian besar sulit dibaca, sementara yang terbaca tidak menyebut candi tertentu. Prasasti yang tertulis dalam huruf Pallawa dengan Bahasa Jawa Kuno ini memuat angka tertua 731 Saka (809 Masehi) dan termuda 1.132 Saka (1.210 Masehi).
Ciri arsitektur bangunan candi digunakan untuk memperkirakan masa pembangunannya.




Candi candi Dieng dibangun pada masa berbeda, yaitu antara abad VII – XIII. Peran candi di Dataran Tinggi Dieng sebagai pusat kegiatan agama Hindu, terutama pemuja Dewa Syiwa, tak diragukan lagi. Namun, seperti apa denyut nadi yang pernah menggerakkan percandian agung ini masih menjadi misteri. Bahkan, nama candi yang saat ini mengacu pada tokoh pewayangan
pun diperkirakan baru diberikan berabad setelahnya. Nama asli masing-masing candi juga misteri. Misteri yang sangat menarik untuk
diungkap demi pembelajaran bagi masa depan.






Read More Gan...

"Jaga dan Lestarikan Terumbu Karang"

12/29/2008 03:18:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »



Dengan adannya sitem kelembagaan diharapkan rangkaian tugas dan dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing unit beserta jajarannya dapat disinerjikan secara jelas dan tidak tumpang tindih guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pelaksanakan workshop ini diharapkan menghasilkan beberapa rekomendasi yang dapat digunakan sebagai upaya pengembangan penguatan kelembagaan dan dapat diimplementasikan diberbagai tingkatan kalangan masyarakat, Sebagai wujud suatu tindakan penyadaran betapa pentinggnya keberadaan ekosistem terumbu karang.


untuk itu di harapkan seluruh komponen masyarakat, khususnya para nelayan dihimbau menjaga kelestarian terumbu karang, Hal ini disebutnya penting, karena rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang adalah program yang tidak mudah. Contohnya untuk dapat menumbuhkan karang satu centimeter saja normalnnya membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun demikian dengan adannya sebuah lembaga, Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap), yakni sebuah lembaga yang melakukan rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang di laut Papua, Astiler mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan melindungi terumbu karang dengan tidak menggunakan alat penagkap ikan dari bahan-bahan yang merusak kelestarian alam bawah laut seperti bom ikan dan alat –alat lain yang dapat merusak ekosistem terumbu karang. “Pengeboman ikan dapat merusak terumbu karang. Untuk itu, saya berharap para nelayan tidak menangkap ikan dengan cara melakukan pengeboman dibawah laut yang dapat merusak terumbu karang, kegiatan rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang adalah program jangka panjang yang diprakarsai Pemerintah Pusat melalui tiga fase, yaitu fase Inisiasi yaitu membangun berbagai sistem pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat, fase Akselerasi (percepatan) yaitu implementasi sistem pengelolaan terumbukarang dan fase Instutionslistion (kelambagaan) yaitu penyempurnaan institusi, administrasi keuangan untuk menata kelangsungan program Coremap.

Sementara itu, workshop tersebut menjaring isu-isu pengelolaan dan konservasi terumbu karang yang menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan dijadikan pilot Projeck untuk pembangunan dan rehabiltasi terumbukarang kedepan. Tak lupa pula workshop yang berlangsung selama satu hari tersebut mendatangkan narasumber dari Universitas Hasanuddin Makasar Syafudin Yusuf, ST., M.Si. dan peserta workshop tersebut dari kalangan akademisi, TNI AL, Polair, LSM, Mitra Bahari, Bapeda, Dinas Pendidikan.

Read More Gan...

"PESONA SURGA BAWAH LAUT Di KALBAR"

12/29/2008 01:49:00 PM Posted In Edit This 1 Comment »



Eksotis... Itulah kesan yang tergambar dari tiga pulau yang ada di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang. Pulau Randayan, Pulau Lemukutan dan Pulau Kabung memiliki pesona yang luar biasa. UNTUK mereguk keindahan alam ketiga pulau tersebut tidaklah susah. Transportasi darat dan laut telah tersedia untuk menuju surga bawah laut tersebut. Dari Pontianak, rombongan yang terdiri atas para jurnalis Kota Pontianak yang tergabung dalam Forum Jurnalis Langkau, Sakawana serta Inhasa Diving Club, berangkat menggunakan bus. Perjalanan ditempuh selama 2,5 jam dengan rute Pontianak— Teluk Suak Bengkayang.


Teluk Suak berada sekitar 115 kilometer dari Kota Pontianak, atau 32 kilometer dari Kota Singkawang. Dari dermaga Teluk Suak, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan motor air. Angkutan penumpang tersebut tersedia sekitar pukul 9.00 sampai dengan 10.00 WIB. Untuk penumpang umum, biasanya dikenakan tarif sekitar Rp7.500—Rp10.00 per orang untuk sampai ke Pulau Kabung. Atau, untuk yang ingin berpergian dalam rombongan jumlah besar, bisa menyewa motor air yang disediakan oleh masyarakat setempat. Alam siang itu cukup bersahabat. Matahari tidak begitu panas. Semilir angin laut, membuat mata seakan ingin terpejam.

Dari daratan sudah tampak sebuah pulau yang berdiri menantang. “Itu pulau Penata,” kata salah seorang penambang motor air. Pulau Randayan menjadi tujuan pertama rombongan. Akan tetapi, motor air berhenti sejenak di Pulau Lemukutan. Ini dilakukan untuk mengambil makanan yang sudah dipesan sebelumnya. Kurang lebih 15 menit bersandar di dermaga Pulau Lemukutan, motor air kemudian bergerak ke tetangga sebelah, Pulau Randayan. Sekitar 15 menit sampailah di pulau kecil nan indah itu. Pulau kecil ini dikenal akan keindahan panorama batu-batu karang, berbagai jenis ikan tropis serta kehidupan laut sekitarnya. Pulau Randayan mempunyai pantai dan warna air yang sangat jernih, cocok untuk olahraga menyelam. Tersedia villa-villa kecil menghadap ke laut. Dari kejauhan tampak hamparan pasir putih membentang. Pohon-pohon kelapa tertiup angin kencang. Pulau ini mempunyai kelebihan akan alamnya yang memesona. Untuk penginapan, di Randayan tersedia cottage dengan harga bervariasi. Ada yang seharga Rp150 ribu permalam. Cukup untuk satu keluarga. Di dasar laut Pulau Randayan, terdapat banyak misteri kehidupan.

Dari perilaku hidup terumbu-terumbu karang, hingga kisah-kisah makhluk hidup lainnya. Mereka tumbuh dan berkembang biak secara alami dalam sebuah mata rantai kehidupan yang panjang. kondisi geografis pulau ini sangat layak dikunjungi. Letaknya sangat strategis. Aman serbuan ombak besar Laut Natuna. Berdasarkan catatan yang ada, Pulau Randayan memiliki karang hidup sekitar 4,50 hektar, karang mati 3,69 hektare, lamun 0,63 hektar, dan pasir seluas 4,77 hektare. Kondisi itu sangat memungkinkan bagi siapa pun pehobi selam mengunjunginya. Keindahan alam Randayan dimanfaatkan oleh salah seorang pelukis yang ikut serta dalam rombongan ini, Zul Ms. Ia mengabadikan keindahan tersebut dalam sebuah kanvas. Surga Diving di Lemukutan Pulau Lemukutan menjadi tujuan berikutnya. Pulau ini terbesar di Kabupaten Bengkayang dengan luas sekitar 7567 Ha, lebih luas dari Pulau Penata Besar dengan 4.675 Ha. Pulau Lemukutan ini diapit oleh pulau-pulau kecil, seperti Randayan dan Kabung. Kabupaten Bengkayang memiliki 12 pulau kecil dengan kekayaan alam berlimpah-ruah. Baru lima dari 12 pulau, dihuni penduduk. Termasuk Pulau Lemukutan. Selebihnya, masih seonggok pulau tanpa penghuni. Gugusan karang yang berwarna-warni akan semakin jelas terlihat saat menaiki perahu menuju Pulau Lemukutan. Bagan-bagan nelayan menyambut kedatangan. Kedalaman air di pulau ini antara dua hingga tiga meter sangat memudahkan bagi para penyelam pemula. Di dasar laut kita dapat menikmati beraneka ragam tumbuhan laut yang berwarna warni, ikan-ikan tropis yang indah-indah dan beraneka ragam. Tak banyak yang mengetahui asal mula sebutan Lemukutan, namun dari sekian banyak cerita rakyat yang ada, jika kita lihat dari topografi pulau ini memang menyerupai badan seekor lembu. Kondisi hutan yang masih perawan, terjaga secara alami oleh masyarakat setempat, membuat pulau ini masih sangat alami.

Sepanjang perjalanan sebelum sampai di pulau Lemukutan, terlebih dahulu melewati gugusan pulau-pulau lain yang pemandangan bawah lautnya tidak kalah indah. Air yang jernih, menyebabkan dasar laut dengan tumbuhan karang berwarna-warni, dapat dilihat langsung dari atas perahu. Bisa juga melihat rumput laut yang dibudidayakan masyarakat setempat. Bermalam di pulau ini sungguh mengasyikkan. Tidak seperti di Randayan yang menyediakan cottage, di pulau ini pengunjung dapat menginap di rumah penduduk yang memang disediakan khusus bagi para pengunjung. Rombongan menginap di rumah Arifin, warga sekitar. Pengunjung ddapat merasakan manisnya cumi dan ikan segar yang baru ditangkap nelayan. Penyelam dari Inhasa Diving Club sangat mencintai pulau ini untuk aktifas mereka. Salah satu bagian laut di pulau ini berbentuk curam seperti jurang. Di sinilah keindahan alam bawah laut dapat ditemukan. Kabung Surga Snorkling Bermalam di Randayan, rombongan bertandang ke Pulau Kabung keesokan harinya. Di pulau inilah surga bagi para pengunjung untuk menikmati keindahan karang-karang aneka warna dan godaan ikan-ikan tropis. Cukup dengan berbekal peralatan snorkle dan mengapung di air, Anda akan bertemu dengan alam lain yang begitu indah. Jam demi jam akan lewat begitu cepat dan tak terasa. Ikan badut (clownfish), atau lebih populer dengan sebutan nemo (tokoh utama dalam film ‘Finding Nemo’) akan menyapa Anda. Jika berbekal roti tawar dan menyebarkannya di dalam air, maka ikan-ikan tersebut akan segera mendekati. Sama seperti di Lemukutan, di pulau ini para pengunjung juga dapat bermalam di rumah penduduk yang telah disediakan.

Seperti di homestay milik Ukas. Dengan merogoh kocek Rp100/malam, Anda akan dijamu sehabis-habisnya. Makanan yang lezat, ditambah dengan camilan yang selau datang silih berganti. Di pulau ini para pengunjung juga dapat menikmati panorma pantainya yang indah. Dari homestay Ukas, untuk sampai ke pantai tersebut, pengunjung dapat berjalan kaki menyisiri bukit yang ditumbuhi pohon cengkeh sekitar 15 menit. Perjalanan menuju ke pantai tersebut merupakan suatu pengalaman tersendiri. Harumnya bunga cengkeh menjadi seperti aroma terapi jiwa, bagi yang lelah dengan penatnya kehidupan kota dan polusi udara yang menyiksa. Di pantai tersebut terdapat batu-batu yang besar dengan pasir yang putih. Wisata lainnya yang bisa didapatkan di Pulau Kabung atau Lemukutan yakni ikut mancing di bagan-bagan nelayan. Bagi pecinta fotografi, ketiga pulau tersebut juga merupakan surga tersendiri untuk merekam keindahan ciptaan Tuhan melalui lensa.

“Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah. Indahnya misteri-Mu, tak ada satupun kata yang terucap. Seperti sudah Engkau atur dalam masing-masing titik waktu. Hingga pada suatu saat menghantar ku ke tempat ini,” kata Shando Safella, fotografer koran ini mengagumi keindahan ketiga pulau tersebut.


Read More Gan...