Bagaimana cara kita memotivasi diri sendiri supaya setiap pagi kita punya semangat kerja baru?
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan cara yang sangat sederhana atau dijawab dengan cara yang rumit. Kalau Anda membaca buku-buku motivasi karangan penulis pakar psikologi yang bergelar Phd., mungkin Anda akan mendapatkan jawaban yang kompleks dan rumit. Tapi kalau Anda bertemu dengan Sang Pembelajar, jawaban pertanyaan diatas menjadi amat sederhana.
Pertama, love what you do (cintailah pekerjaanmu).
Setiap kali Anda berangkat bekerja bayangkanlah tujuan akhir-nya: sukses. Sukses di pekerjaan anda juga berarti sukses untuk keluarga Anda. Sukses itu untuk keluarga yang Anda cintai, istri/suami tercinta, anak-anak, dan mungkin orangtua anda. Bayangkanlah keluarga yang sukses berkat usaha anda. Mental image ini akan memotivasi alam bawah sadar anda dan menggerakkan pikiran anda untuk do your best to success (melakukan yang terbaik untuk kesuksesan).
Sukses ini bisa dirasakan pada saat proses melakukan pekerjaan itu. Anda akan merasa senang, bahagia, dan puas saat bekerja. Itulah tanda awal bahwa Anda sudah berada pada lajur yang benar menuju sukses. Dengan berjalannya waktu perasaan bahagia ini akan meluap keluar dari dalam diri Anda menjadi antusiasme. Teman-teman di sekitar Anda, termasuk atasan, akan bisa merasakan dan melihat antusiasme kerja dari dalam diri Anda ini.
Kedua, do tomorrow's job (hari ini lakukanlah pekerjaan untuk esok hari).
Bila Anda bekerja dan melakukan pekerjaan pending (pekerjaan kemarin), anda bersifat reaktif. Anda akan menjadi terlalu sibuk bereaksi pada masalah-masalah mendesak (urgent) yang datang pada Anda sehingga Anda akan kekurangan waktu untuk memikirkan hal penting apa yang perlu Anda lakukan. Rencana Anda sendiri! Itulah yang utama dan yang terpenting.
Prinsip "do tomorrow's job" ini pernah dua kali saya dengar langsung dari CEO yang berhasil mempraktikkan-nya. Pertama, CEO sebuah bank swasta tempat saya bekerja dulu. Kedua, CEO Action & Wisdom Motivation Training, Andrie Wongso. Andrie menjelaskan, malam hari sebelum memejamkan mata, kita perlu berpikir sejenak rencana kita esok hari, sehingga esok hari saat bangun sudah nyambung harus melakukan apa. Bukan, bangun pagi baru kita mikir mau melakukan apa. Jadi, motivasi itu datangnya dari malam hari, bukan di pagi hari.
Ini prinsip sangat sederhana, motivasi itu datangnya malam hari. Jadi malam hari sebaiknya tidak diisi dengan memikirkan yang serem (yang melayang-layang) atau yang dugem (yang membuat terbang), tapi pikirkanlah yang dalem (down-to-earth) alias yang realistis bisa dilakukan besok pagi. Malam hari tidak ada gunanya menyesali yang telah terjadi hari ini, karena Anda sudah tidak bisa merubahnya. Malam hari pikirkanlah bagaimana cara Anda bisa bekerja lebih baik, lebih cepat, lebih banyak dari hari ini dan kemarin. Dengan demikian, Anda sudah merencanakan hari esok yang lebih baik!
Mukti Wibawa
(Marketing Consultant)
sumber : Andriewongso.com
Read More Gan...